Ahlan Wa Sahlan Ya Ramadhan !
Selamat menjalani ibadah puasa dengan penuh keimanan dan ketaqwaan.
Thursday, August 20, 2009
Monday, August 3, 2009
Indonesia-mengorak langkah mendepani hub pensijilan Halal antarabangsa
Indonesia to set up halal certification center
By ANTARA News
Dec 4, 2008 - 7:06:01 PM
Bogor, W Java, (ANTARA News) - The Indonesian government plans to set up an international-standard halal (edible according to Islamic law) product certificiation center, a minister said.
Agriculture Minister Anton Apriyantono said here on Tuesday the bill on Halal product guarantee was currently still being discussed at the parliament, adding he hoped the discussion could be finished soon.
"If the bill is passed it could be used as a legal basis for the establishment of the halal certification center which will also issue a recommendation for foreign products to enter the Indonesian market," he said after opening the 2nd IMT-GT International Halal Science Symposium.
The minister said with the center it was hoped Indonesia could become a center for production of international-standard halal goods.
He said the country already had complete institutional facilities such as the Indonesian Council of Ulema (MUI), the MUI Institute of Food, Drugs and Food Studies, the Food and Drugs Supervisory Agency (BPOM) and others to support the plan.
It also had complete personnel that master the halal issue such as ulema, academics and state officials, he said.
He said products that needed halal certification were not only food but also drugs, cosmetics and others.
He said many products had already been labelled halal but others had not, particularly those produced by medium- and small-scale businesses.
"These products will be given special attention with regard to halal certification," he said.
He said many food products in restaurants or food stalls did not have a halal label as people never questioned about it nor did they demand for it to be put on the food products.
The minister said while the bill was still being discussed at the parliament, people could give inputs or convey their aspirations with regard to it.
He said foreign products entering the country would also be required to show a halal label because most Indonesians were muslims.
Non-halal products distributed in the country meanwhile should be labelled "for non-muslim consumption", he said.(*)
Sumber : http://www.halalfocus.com/artman2/publish/asia/Indonesia_to_set_up_halal_certification_center.shtml
By ANTARA News
Dec 4, 2008 - 7:06:01 PM
Bogor, W Java, (ANTARA News) - The Indonesian government plans to set up an international-standard halal (edible according to Islamic law) product certificiation center, a minister said.
Agriculture Minister Anton Apriyantono said here on Tuesday the bill on Halal product guarantee was currently still being discussed at the parliament, adding he hoped the discussion could be finished soon.
"If the bill is passed it could be used as a legal basis for the establishment of the halal certification center which will also issue a recommendation for foreign products to enter the Indonesian market," he said after opening the 2nd IMT-GT International Halal Science Symposium.The minister said with the center it was hoped Indonesia could become a center for production of international-standard halal goods.
He said the country already had complete institutional facilities such as the Indonesian Council of Ulema (MUI), the MUI Institute of Food, Drugs and Food Studies, the Food and Drugs Supervisory Agency (BPOM) and others to support the plan.
It also had complete personnel that master the halal issue such as ulema, academics and state officials, he said.
He said products that needed halal certification were not only food but also drugs, cosmetics and others.
He said many products had already been labelled halal but others had not, particularly those produced by medium- and small-scale businesses.
"These products will be given special attention with regard to halal certification," he said.
He said many food products in restaurants or food stalls did not have a halal label as people never questioned about it nor did they demand for it to be put on the food products.
The minister said while the bill was still being discussed at the parliament, people could give inputs or convey their aspirations with regard to it.
He said foreign products entering the country would also be required to show a halal label because most Indonesians were muslims.
Non-halal products distributed in the country meanwhile should be labelled "for non-muslim consumption", he said.(*)
Sumber : http://www.halalfocus.com/artman2/publish/asia/Indonesia_to_set_up_halal_certification_center.shtml
Kota Halal Bogor, Indonesia
Kota Bogor adalah sebuah kota di Provinsi1 Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak 54 km sebelah selatan Jakarta dan wilayahnya berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten2 Bogor. Keluasannya ialah 21,56 km², dan jumlah penduduknya 834,000 orang (2003). Bogor dikenali dengan julukan kota hujan, kerana memiliki tadahan hujan yang sangat tinggi. 
Kota Bogor mempunyai 6 kecamatan3, yang dibahagi kepada 31 kelurahan4 dan 37 desa.
Hari jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor diperingati setiap 3 Jun , kerana apabila 3 Juni 1482 merupakan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja dari Kerajaan Pajajaran.
Bogor sekian lama dijadikan pusat pendidikan dan penelitian pertanian nasional. Disinilah pelbagai lembaga dan balai-balai penelitian pertanian nasional berdiri. Institut Pertanian Bogor yang telah ditubuhkan sejak awal abad ke-20 telah mengharumkan nama Bogor hingga ke luar negara.
LOKASI : Kota Bogor terletak di antara 106°43’30”BT - 106°51’00”BT dan 30’30”LS – 6°41’00”LS serta mempunyai ketinggian secara purata minimum 190 meter, maksimum 350 meter dengan jarak lebih kurang 60 km dari ibu kota Jakarta.
Kota Bogor mempunyai keluasan wilayah 118,5 km² dan mengalir beberapa sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan dataran, iaitu: Ci5 Liwung, Ci Sadane, Ci Pakancilan, Ci Depit, Ci Parigi, dan Ci Balok. Topografi yang sedemikian menjadikan Kota Bogor secara semulajadi bebas daripada bahaya banjir.
Kota Bogor bersempadan dengan kecamatan-kecamatan dari Kabupaten Bogor sebagai mana berikut:
Utara: Kecamatan Sukaraja, Bojonggede, dan Kemang
Timur: Kecamatan Sukaraja dan Ciawi
Selatan: Kecamatan Cijeruk dan Caringin
Barat: Kecamatan Kemang dan Dramaga
IKLIM : Kota Bogor mempunyai ketinggian dari permukaan laut pada minima 190 m dan maksima 330 m disebut Kota Hujan dengan keadaan cuaca dan udara yang sejuk dengan suhu udara secara purata setiap bulan adalah 26°C dan kelembaban udaranya lebih kurang 70%. Suhu terendah di Bogor adalah 21.8°C, yang kerap berlaku pada bulan Disember dan Januari. Arah mata angin waktu-waktu ini dipengaruhi oleh angin monsun. Bulan Mei sehingga Mac dipengaruhi angin Monsun Barat dengan arah mata angin 6% terhadap arah Barat.
SEJARAH : Dari aspek sejarah, Bogor dikenalpasti sebagai tempat berdirinya kerajaan pertama yang dikenali di Indonesia sebagai Kerajaan Hindu Tarumanegara di abad ke-5. Kemudian, beberapa kerajaan lain juga memilih untuk bermukim ditempat yang sama kerana daerah pergunungannya yang tinggi membuatkan lokasi ini mudah untuk dijadikan pusat pertahanan daripada ancaman serangan di samping pada masa yang sama adalah daerah yang subur.
Di antara prasasti-prasasti yang ditemukan di Bogor adalah tentang kerajaan-kerajaan yang silam, salah satu prasasti tahun 1533, menceritakan kekuasaan Raja Prabu Surawasesa dari Kerajaan Pajajaran, salah satu kerajaan yang paling berpengaruh di pulau Jawa. Prasasti ini dipercayai memiliki kekuatan ghaib, keramat dan dilestarikan hingga sekarang.
Pada tahun 1744, Gabenor Jeneral Gustaaf Willem baron van Imhoff terpesona akan kedamaian sebuah kampung kecil di Bogor (Kampung Baru), sebuah wilayah bekas Kerajaan Pajajaran yang terletak di hulu Batavia (Betawi). Van Imhoff mempunyai perancangan untuk membangunkan wilayah tersebut sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gabenor Jeneral.
Setahun kemudian, pada tahun 1745, Van Imhoff menggabungkan 9 daerah (Cisarua,
Pondok Gede, Ciawi, Ciomas, Cijeruk, Sindang Barang, Balubur, Dramaga dan Kampung Baru) ke dalam satu pemerintahan yang disebut Regentschap Kampung Baru Buitenzorg. Di kawasan itu Van Imhoff kemudian membina sebuah Istana Gabenor Jeneral. Dalam perkembangan berikutnya, nama Buitenzorg dipakai untuk menunjuk wilayah Puncak, Telaga Warna, Megamendung, Ciliwung, Muara Cihideung, Puncak Gunung Salak, dan Puncak Gunung Gede.
Sebagai sebuah stesyen yang berlokasi di bukit yang penting pada masa penjajahan Belanda, kota Bogor pada abad ini berkembang sebagai daerah yang terdiri dari Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor. Pusat-pusat perekonomian mulai tumbuh di sekitarnya. Nama Bogor diambil dari salah satu spesies palma. Dari kota ini dapat terlihat Gunung Salak, Gunung Pangrango dan Gunung Gede.
Sumber : "http://ms.wikipedia.org/wiki/Kota_Bogor"
1 Dalam pembahagian pentadbiran, Indonesia terdiri daripada Provinsi, yang diketuai oleh seorang Gabenor. Provinsi masing-masing dibahagi kepada kabupaten dan kota. Ketika ini Indonesia mempunyai 33 provinsi.
2 Kabupaten merupakan sejenis daerah di Indonesia yang diketuai oleh seorang kepala daerah yang digelarkan bupati. Kabupaten, bersama-sama dengan kota merupakan pecahan daripada provinsi.
Sumber lain :
3.http://masjidkotabogor.com/
Kota Bogor mempunyai 6 kecamatan3, yang dibahagi kepada 31 kelurahan4 dan 37 desa.
Hari jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor diperingati setiap 3 Jun , kerana apabila 3 Juni 1482 merupakan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja dari Kerajaan Pajajaran.
Bogor sekian lama dijadikan pusat pendidikan dan penelitian pertanian nasional. Disinilah pelbagai lembaga dan balai-balai penelitian pertanian nasional berdiri. Institut Pertanian Bogor yang telah ditubuhkan sejak awal abad ke-20 telah mengharumkan nama Bogor hingga ke luar negara.
LOKASI : Kota Bogor terletak di antara 106°43’30”BT - 106°51’00”BT dan 30’30”LS – 6°41’00”LS serta mempunyai ketinggian secara purata minimum 190 meter, maksimum 350 meter dengan jarak lebih kurang 60 km dari ibu kota Jakarta.
Kota Bogor mempunyai keluasan wilayah 118,5 km² dan mengalir beberapa sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan dataran, iaitu: Ci5 Liwung, Ci Sadane, Ci Pakancilan, Ci Depit, Ci Parigi, dan Ci Balok. Topografi yang sedemikian menjadikan Kota Bogor secara semulajadi bebas daripada bahaya banjir.
Kota Bogor bersempadan dengan kecamatan-kecamatan dari Kabupaten Bogor sebagai mana berikut:
Utara: Kecamatan Sukaraja, Bojonggede, dan Kemang
Timur: Kecamatan Sukaraja dan Ciawi
Selatan: Kecamatan Cijeruk dan Caringin
Barat: Kecamatan Kemang dan Dramaga
IKLIM : Kota Bogor mempunyai ketinggian dari permukaan laut pada minima 190 m dan maksima 330 m disebut Kota Hujan dengan keadaan cuaca dan udara yang sejuk dengan suhu udara secara purata setiap bulan adalah 26°C dan kelembaban udaranya lebih kurang 70%. Suhu terendah di Bogor adalah 21.8°C, yang kerap berlaku pada bulan Disember dan Januari. Arah mata angin waktu-waktu ini dipengaruhi oleh angin monsun. Bulan Mei sehingga Mac dipengaruhi angin Monsun Barat dengan arah mata angin 6% terhadap arah Barat.
SEJARAH : Dari aspek sejarah, Bogor dikenalpasti sebagai tempat berdirinya kerajaan pertama yang dikenali di Indonesia sebagai Kerajaan Hindu Tarumanegara di abad ke-5. Kemudian, beberapa kerajaan lain juga memilih untuk bermukim ditempat yang sama kerana daerah pergunungannya yang tinggi membuatkan lokasi ini mudah untuk dijadikan pusat pertahanan daripada ancaman serangan di samping pada masa yang sama adalah daerah yang subur.
Di antara prasasti-prasasti yang ditemukan di Bogor adalah tentang kerajaan-kerajaan yang silam, salah satu prasasti tahun 1533, menceritakan kekuasaan Raja Prabu Surawasesa dari Kerajaan Pajajaran, salah satu kerajaan yang paling berpengaruh di pulau Jawa. Prasasti ini dipercayai memiliki kekuatan ghaib, keramat dan dilestarikan hingga sekarang.
Pada tahun 1744, Gabenor Jeneral Gustaaf Willem baron van Imhoff terpesona akan kedamaian sebuah kampung kecil di Bogor (Kampung Baru), sebuah wilayah bekas Kerajaan Pajajaran yang terletak di hulu Batavia (Betawi). Van Imhoff mempunyai perancangan untuk membangunkan wilayah tersebut sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gabenor Jeneral.
Setahun kemudian, pada tahun 1745, Van Imhoff menggabungkan 9 daerah (Cisarua,
Pondok Gede, Ciawi, Ciomas, Cijeruk, Sindang Barang, Balubur, Dramaga dan Kampung Baru) ke dalam satu pemerintahan yang disebut Regentschap Kampung Baru Buitenzorg. Di kawasan itu Van Imhoff kemudian membina sebuah Istana Gabenor Jeneral. Dalam perkembangan berikutnya, nama Buitenzorg dipakai untuk menunjuk wilayah Puncak, Telaga Warna, Megamendung, Ciliwung, Muara Cihideung, Puncak Gunung Salak, dan Puncak Gunung Gede.
Sebagai sebuah stesyen yang berlokasi di bukit yang penting pada masa penjajahan Belanda, kota Bogor pada abad ini berkembang sebagai daerah yang terdiri dari Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor. Pusat-pusat perekonomian mulai tumbuh di sekitarnya. Nama Bogor diambil dari salah satu spesies palma. Dari kota ini dapat terlihat Gunung Salak, Gunung Pangrango dan Gunung Gede.
Sumber : "http://ms.wikipedia.org/wiki/Kota_Bogor"
1 Dalam pembahagian pentadbiran, Indonesia terdiri daripada Provinsi, yang diketuai oleh seorang Gabenor. Provinsi masing-masing dibahagi kepada kabupaten dan kota. Ketika ini Indonesia mempunyai 33 provinsi.
2 Kabupaten merupakan sejenis daerah di Indonesia yang diketuai oleh seorang kepala daerah yang digelarkan bupati. Kabupaten, bersama-sama dengan kota merupakan pecahan daripada provinsi.
3 Kecamatan adalah sebuah pembahagian pentadbiran negara Indonesia di bawah Daerah Tingkat II. Sebuah kecamatan diterajui oleh seorang camat dan dipecah kepada beberapa kelurahan. Dalam bahasa Inggeris kata kecamatan seringkali diterjemahkan kepada sub-district.
4 Dalam konteks autonomi daerah di Indonesia, Kelurahan adalah unit pemerintahan yang terkecil dalam hierarki pentadbiran kabupaten atau kota. Walaupun setaraf dengan desa, ia memilik kuasa yang lebih terhad kerana desa bukanlah bawahan kecamatan dan justera ini, tidak merupakan sebahagian hierarki pentadbiran kabupaten atau kota. Dalam perkembangannya, sebuah desa boleh ditingkatkan statusnya menjadi sebuah kelurahan.
5 Sungai
4 Dalam konteks autonomi daerah di Indonesia, Kelurahan adalah unit pemerintahan yang terkecil dalam hierarki pentadbiran kabupaten atau kota. Walaupun setaraf dengan desa, ia memilik kuasa yang lebih terhad kerana desa bukanlah bawahan kecamatan dan justera ini, tidak merupakan sebahagian hierarki pentadbiran kabupaten atau kota. Dalam perkembangannya, sebuah desa boleh ditingkatkan statusnya menjadi sebuah kelurahan.
5 Sungai
Sumber lain :
3.http://masjidkotabogor.com/
Tuesday, July 21, 2009
Rebut peluang status hab halal
KEDUDUKAN Malaysia sebagai negara Islam perlu dimanfaatkan secara berkesan untuk melonjakkan negara menjadi hab halal yang bukan saja mengeluar, malah mempromosi dan mengedarkan produk halal untuk pasaran global.
Naib Presiden Dewan Perdagangan Islam Malaysia (DPIM), Tan Sri Muhammad Ali Hashim, berkata negara yang sudah lama terkenal di kalangan dunia Islam sepatutnya selangkah ke depan untuk menjadi hab halal, berbanding negara lain apatah lagi negara penduduk Islamnya sedikit.Beliau yang juga Ketua Eksekutif Johor Corporation (JCorp) berkata, komitmen kerajaan terhadap industri halal melalui pelaksanaan dasar bersesuaian dan kewujudan komuniti peniaga Islam menyebabkan negara berada di landasan tepat untuk mencapai status itu.
Bagaimanapun, kelebihan itu tidak berguna jika umat Islam tidak merebut peluang untuk turut meraih keuntungan status hab halal. “Hab halal tidak sepatutnya disempitkan kepada industri pengeluaran serta pemprosesan makanan saja kerana ia juga meliputi sektor perkhidmatan seperti perbankan dan insurans,” katanya ketika membentangkan kertas kerja pada Seminar Makanan Halal 2009 (Hafos 2009) di Universiti Sains Islam Malaysia (Usim), Bandar Baru Nilai, Negeri Sembilan, baru-baru ini. Seminar anjuran Usim dengan kerjasama DPIM itu disertai 300 peserta yang terbabit dalam industri halal, ilmuwan dan mahasiswa. Sebanyak 15 kertas kerja dibentangkan pada seminar tiga hari itu.
Seminar bertujuan memberi peluang kepada peserta memahami dan mengetahui perkembangan terkini industri, aspek kepenggunaan serta penghasilan produk halal.
Sementara itu, Setiausaha Agung Persatuan Pengguna Islam Malaysia (PPIM), Datuk Dr Ma'amor Osman yang turut membentangkan kertas kerja berkata, pasaran produk halal sangat besar dan mempunyai permintaan tinggi, termasuk di negara bukan Islam.
Katanya, produk halal bukan saja menepati syariat, malah memenuhi piawaian antarabangsa dari segi kebersihan dan keselamatan makanan. Sehubungan itu, katanya, pengeluar makanan halal perlu memastikan bukan hanya proses pengeluaran, malah bahan mentah yang digunakan adalah halal.
“Pengguna kini lebih bijak dan mahu produk yang bukan saja bersih dan selamat, malah halal.
“Pengeluar perlu mewujudkan keyakinan pengguna terhadap status halal produk,” katanya.
Naib Canselor Usim, Prof Datuk Dr Abdul Shukor Husin pula berkata, Hafos yang dianjurkan Usim, universiti sains berteraskan Islam buat kali ketiga bertujuan memperjelaskan pengertian halal kepada masyarakat.
Katanya, isu halal menimbulkan dilema kerana walaupun pelbagai produk makanan di pasaran, tidak semua barang halal.
“Kekeliruan timbul dari segi status halal produk. Walaupun ada label kandungan produk, tiada siapa tahu sama ada maklumat itu benar atau tidak
“Kita bimbang ada pihak cuba ambil kesempatan mengaut keuntungan menipu label halal tanpa memikirkan kesannya kepada umat Islam. Oleh itu, kaedah saintifik perlu digunakan secara meluas,” katanya.
Mahasiswi Usim, Norazila Anuar, 20, berkata banyak ilmu pengetahuan yang diperoleh menerusi seminar itu terutama dari segi kefahaman terhadap produk halal, sama ada dalam bentuk makanan atau perkhidmatan.
Katanya, produk halal penting kerana dalam Islam, setiap aspek termasuk makanan perlu memenuhi tuntutan syariat, bukan sekadar bersih dan selamat.
“Umat Islam tidak boleh memandang mudah status halal makanan dan perlu memahaminya dengan tepat dan menyeluruh,” katanya. Sementara itu, Noor Nariha Rahman, 19, berkata seminar ini memberinya peluang berkongsi pengetahuan dengan rakan lain untuk melaksanakan tanggungjawab sebagai seorang Muslim.
Penganjuran seminar dapat mendekatkan orang ramai, terutama mahasiswa dengan produk halal, sekali gus menyokong industri halal yang sepatutnya menjadi pilihan umat Islam.
“Banyak produk halal di pasaran tetapi tidak semua umat Islam memilihnya kerana dipengaruhi iklan dan promosi apabila membeli barang,” katanya.
(Oleh Mohd Amin Jalil - rencanabh@bharian.com.my) : 15-16 July 2009
Info HaFoS
Halal Food Seminar (HaFoS) is a seminar that leads towards Halal understanding as well as to provide a platform of knowledge development in Halal Food Production & Development. Current issues of the Muslim Ummah towards Halalan Toiyyiban (Halal and wholesomeness) will also be covered.
HaFoS 2006 with the theme “The Role of Technical Analysis and Scientific in The Aspect of Halal Food” is the first HaFoS conducted by the first batch of Food Biotechnology, Faculty of Science and Technology students. It is followed with the second HaFoS in 2008 which brought “Halal Food from the Perspective of Islam and Science” as the theme, organized by the second batch students of Food Biotechnology.
HaFoS 2006 with the theme “The Role of Technical Analysis and Scientific in The Aspect of Halal Food” is the first HaFoS conducted by the first batch of Food Biotechnology, Faculty of Science and Technology students. It is followed with the second HaFoS in 2008 which brought “Halal Food from the Perspective of Islam and Science” as the theme, organized by the second batch students of Food Biotechnology.
Now, the third HaFoS, HaFoS 2009 came with the objectives to increase people’s understanding on Halal food regarding to Islamic and scientific perspectives as well as to discuss the roles of various institutions in Malaysia to manage Halal issues in society.
“Malaysia as a Halal Food Hub: Are We on Track?”, the theme for this year seminar is purposely to highlight the potential of worldwide Halal industry in order to strengthen the global economic condition in parallel with the government’s aims for Malaysia to become a Halal food hub.
Tuesday, July 14, 2009
Indonesia mula 'intai' daging New Zealand
JAKARTA, June 25 (Bernama) -- Indonesia has asked New Zealand to certify its meat products exported to Indonesia with Halal certification, meaning it had been slaughtered in line with Islamic practice, China's Xinhua news agency reported quoting Indonesian Foreign Affairs Minister Hasan Wirayuda as saying here on Thursday.
Speaking on the sidelines of his meeting with visiting New Zealand Foreign Minister Murray McCully, Hasan disclosed that he had conveyed to his NZ counterpart the Halal certification demand on New Zealand's meat products exported to Indonesia during the meeting.
"Foreign Minister McCully asked for more time to comply with the Halal certification demand on meat products imported from New Zealand," Wirayuda told reporters here.
Wirayuda said that the demand was initially submitted by MUI ( Indonesian Muslim cleric council), and had been conveyed by Indonesian foreign affairs ministry to Australia and New Zealand governments earlier.
Citing MUI's demand, Wirayuda said that the government-sanctioned Muslim cleric council asked Halal certification must be fulfilled no later than October this year. MUI's Halal certification demand is aimed at assuring that meats imported from New Zealand are allowed to be consumed by Muslims in Indonesia.
Indonesia is the world's largest Muslim country, with 80 percent of its more than 230 million population being Muslims. Wirayuda said that details on the Halal certification on New Zealand's meat products exported to Indonesia would be discussed by his New Zealand counterpart with Indonesian Trade Minister Mari Pengestu during McCully's visit to Jakarta ended on June 26.
According to Wirayuda, the trading value between Indonesia and New Zealand had been increasing from US$860 million in 2007 to US$1.25 billion in 2008.-- BERNAMA
Friday, July 10, 2009
Pensijilan Halal kembali kepada JAKIM
Sah!
Jakim ambil alih keluar sijil halal
KUALA LUMPUR 9 Julai - Semua tanggungjawab pengeluaran sijil Halal Malaysia yang sebelum ini dikendalikan oleh Perbadanan Pembangunan Industri Halal (HDC) diserahkan kepada Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim).
Menteri di Jabatan Perdana Menteri, Datuk Jamil Khir Baharom berkata, langkah itu yang berkuat kuasa serta-merta diputuskan dalam mesyuarat Kabinet semalam.
Katanya, Kabinet berpendapat HDC perlu memberikan tumpuan kepada fungsi asalnya untuk membangunkan produk dan hab halal di dalam negara dan di peringkat antarabangsa.
''Dengan pengambilalihan tugas ini, Jakim kini bertanggungjawab mengeluarkan Sijil Halal Malaysia bagi produk tempatan dan luar negara serta menguruskan soal-soal pembayaran untuk mendapatkan sijil berkenaan.
''Jakim sebenarnya mempunyai pengalaman luas untuk menguruskan pengeluaran sijil halal ini kerana ia telah menjalankan fungsi sama sebelum peranan ini diserahkan kepada HDC pada April tahun lalu,'' katanya pada sidang akhbar di lobi Parlimen di sini hari ini.
Pelbagai pihak sebelum ini membantah langkah menyerahkan pengeluaran sijil berkenaan kepada HDC kerana mendakwa ia mempunyai kepentingan dalam perniagaan dan akan menyebabkan pengeluaran sijil berkenaan tidak telus.Selaras dengan keputusan itu, Jamil Khir berkata, semua kakitangan kerajaan yang dipinjamkan kepada HDC bagi menguruskan urusan pengeluaran sijil dan membuat pemantauan akan diserap semula ke Jakim.
''Kakitangan terbabit terdiri daripada pegawai Jakim yang bertanggungjawab mengendalikan ujian secara saintifik dan Islamik serta kakitangan Kementerian Kesihatan yang telah dipinjamkan bagi membuat pemantauan," jelasnya.
Menurut beliau, semua sijil halal yang telah dikeluarkan oleh HDC sebelum ini adalah sah untuk digunakan sehingga tarikh tamat tempoh.
''Sijil halal yang dikeluarkan oleh Jakim akan terus menggunakan reka bentuk logo lama, sama seperti yang telah dikeluarkan oleh HDC," jelasnya.
Tambah beliau, kerajaan juga akan memastikan Jakim dapat meningkatkan kualiti proses permohonan dan pengeluaran sijil halal supaya ia lebih cekap dan berkesan.
P/S : Alangkah baik juga jika keputusan memansuhkan PPSMI juga berkuat-kuasa serta-merta.
Thursday, July 9, 2009
Apabila hak kembali..
Alhamdulillah.. itulah perkataan yang pertama terbit dari bibir ambo hari ini bila ada dua isu yang melegakan hati ambo..
PERTAMA, apabila KERAjaan Be End telah mulai menampakkan ke’sedar’an untuk mengembalikan semula Pengajaran dan Pembelajaran Sains dan Matematik ke dalam bahasa ibunda. Menurut Menteri Pelajaran Malaysia yang juga Timbalan Perdana Menteri Malaysia, mata pelajaran Sains dan Matematik akan kembali diajar dalam bahasa Melayu di sekolah kebangsaan
manakala bahasa ibunda di Sekolah Jenis Kebangsaan (SJK) Cina dan Tamil mulai 2012 sekaligus keputusan Kabinet ini telah mengubah dasar Pengajaran dan Pembelajaran Sains dan Matematik dalam Bahasa Inggeris (PPSMI) yang dilaksanakan pada 2003.Tegas Menteri Pelajaran Malaysia, keputusan itu diambil setelah mengambil kira keperluan sistem pelajaran di sekolah-sekolah serta manfaat yang bakal diterima oleh golongan pelajar pada masa depan. Menurutnya, keputusan ini dibuat atas asas pertimbangan objektif berdasarkan kajian empirikal dan saintifik, iaitu penemuan-penemuan atas dasar kajian yang khusus dilakukan bukan pertimbangan semata-mata
Pemansuhan ini amat-amat diterima baik oleh kebanyakan pemimpin bukan sahaja dari pihak Pembangkang KERAjaan Malaysia bahkan repon yang positif diberikan oleh pemimpin-pemimpin KERAjaan yang suatu masa dulu mengHALALkan dasar ini dilaksanakan.
Ahli Parlimen Batu Pahat dari UMNO Be End, Dr. Puad Zarkashi gembira dengan keputusan yang diumumkan kerajaan hari ini kerana menepati pendirian beliau selama ini. Dasar yang kurang berjaya ini akhirnya membawa kepada keputusan memansuhkan dasar PPSMI berkuatkuasa 2012. UMNO Johor sememangnya sejak mula lagi tidak bersetuju dengan PPSMI juga tumpang gembira melihat bahasa ibunda mula kembali mendapat tempat dalam Pengajaran dan Pembelajaran Sains dan Matematik.
Setelah bantahan-bantahan dibuat melalui laporan kepada pihak polis, himpunan demi himpunan, roadshow dan pelbagai wacana, seminar dan forum diadakan secara intensif sejak awal tahun 2009 belakangan, akhirnya tuntutan rakyat ini membuahkan hasil. Andaikata semua rakyat terus pekak, tuli dan bisu dalam isu ini dibuai lena dan mimpi-mimpi pemimpin Be End, pasti KERAjaan Be End akan terus memuja-muja dan mengekalkan ‘wawasan’ cerdik mantan Perdana Menteri keempat ini. Terbukti, KERAjaan Be End dibawah pemerintahan Perdana Menteri keenam ini telah membuktikan ‘eksperimen’ terhadap pelajar-pelajar untuk menguasai bahasa Inggeris melalui Pengajaran dan Pembelajaran Sains dan Matematik ‘kurang’ berjaya setelah diasak teruk oleh rakyat melalui manifestasi keputusan beberapa Pilihan Raya Kecil yang lalu.
Yang pasti, pejuang-pejuang bahasa terutama pejuang-pejuang Gerakan Mansuhkan PPSMI (GMP) tersenyum lebar mendengar pengumuman tersebut. Gerakan Memansuh PPSMI atau ringkasnya GMP telah dilancarkan pada 31 Januari 2009 di Pusat Perniagaan SOGO, Jalan Tuanku Abdul Rahman, Kuala Lumpur. Keputusan perlancaran ini telah diputuskan pada mesyuarat Badan Induk GMP pada 20.01.09 yang dipengerusikan oleh Dato’ Dr Hassan Ahmad yang juga Pengerusi GMP. Pelancaran ini dipimpin oleh Pengerusi GMP yang juga bekas Ketua Pengarah Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP). Kejayaan GMP memobilasikan Himpunan Aman 100 Ribu pada 7hb Mac 2009 dilihat kemuncak bantahan rakyat terhadap dasar ‘eksperimen’ ini.Presiden Parti Islam Se-Malaysia (PAS) yang sejak awal komited menyokong pemansuhan dasar ‘eksperimen’ ini, dalam satu kenyataan media beliau menyatakan PAS mengalu-alukan tindakan pihak kerajaan memansuhkan dasar PPSMI yang telah dilaksanakan oleh pihak Kementerian Pelajaran sejak dari tahun 2003. Tindakan pemansuhan ini adalah juga hasil dari kempen berterusan dan perjuangan yang dilakukan oleh pihak pejuang bahasa, pakar pendidikan, pengkaji, ibubapa pelajar, badan-badan bukan kerajaan (NGO), parti politik seperti PAS dan pelbagai lapisan masyarakat.
PAS juga menyeru pihak kerajaan supaya memperbetulkan kesilapan lalu apabila pihak kerajaan pimpinan UMNO juga meneruskan sistem yang melemahkan Bahasa Melayu dan peranannya dalam ilmu sejak beberapa dekad yang lalu apabila digubal Akta Bahasa Kebangsaan 1967.
PAS berpendapat bahawa episod ini menyerlahkan beberapa kepincangan dalam pengenalan dasar dan pelaksanaan oleh kepimpinan negara.
Pertama, dasar yang sebegini besar dan melibatkan beberapa generasi pelajar khususnya, seharusnya melalui proses kajian dan perbahasan yang lebih mendalam sebelum ianya dapat dilaksanakan.
Ianya bukan sahaja melibatkan perbelanjaan yang menjangkau ratusan juta ringgit, tetapi juga telah menjadikan pelajar sebagai satu objek ujikaji dengan membuat dasar berpandukan kepada pandangan satu dua orang pemimpin negara semata-mata.
Kedua, pihak KERAjaan tidak mempunyai satu mekanisme yang cekap dalam membuat penilaian segera terhadap pengenalan dasar ini, terutamanya dari segi keberkesanan dan juga audit perbelanjaan peruntukan yang telah dibelanjakan sewenang-wenangnya.
Berita KEDUA, Persijilan Halal dikembalikan kepada JAKIM. (5.07 petang waktu Malaysia dalam Utusan online ) –
(http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2009&dt=0709&pub=Utusan_Malaysia&sec=Terkini&pg=bt_22.htm) .Pensijilan Halal dikembalikan kepada JAKIM?
Thursday, May 7, 2009
PESTA HALAL DINODAI “SPEAKER HARAM”
"Speaker ini haram", selagi Speaker ada di sini, Speaker ini adalah
“haram" dan Perak ada Speaker “haram." - http://malaysiakini.com/news/103763
Don’t try this at home! Jangan sangka ada yang terbeli speaker radio second-hand, atau ada yang menggunakan speaker curi. Akan tetapi, inilah hakikat yang telah berlaku dalam kekecohan seawal permulaan Persidangan DUN Perak yang bermula hari ini, 7 Mei 2009.
Al kisahnya hari ini ambo telah ke Matrade Exhibition Convention Centre (MECC) di Jalan Duta. Bukan saja jalan-jalan makan angin, tapi diminta untuk menjadi Pempamer (Exhibitor) bagi acara tahunan negara Malaysia tercintaku, Malaysia International Halal Showcase atau
nama glamornya MIHAS. MIHAS ini telah diperkenalkan sejak tahun 2004 dan ambo dah ikuti acara sejak 2005 lagi, tapi waktu tu cuma jadi pelawat (Visitor). Sejak semalam lagi, rakan sekerja ambo dah bagi tag nama untuk masuk ke tempat pameran, hari ni hari kedua MIHAS berlangsung. Berat juga nak pergi, tapi memandangkan ambo ada ada kepentingan dengan syarikat, maka dengan kepaksarelaannya ambo melangakahkan kaki ke sana (Dengar katanya PM baru dengan slogan “Al-1Malaysia Al-******a” nak datang rasmi). Jom kenali MIHAS. http://www.halal.com.my/intro.aspHari ni, jam jam 9.15 pagi ambo bertolak ke sana bersama Pengarah (Director) Syarikat. Memandangkan projek Halal Food Park ambo dikhaskan di booth HDC, ambo dok melepaklah kat situ. Kebanyakan staf HDC ni muka-muka baru (bukan sebab banyak makan tempe yer) berbanding kunjungan pertama ambo ke pejabat HDC yang lama di Pusat Bandar Damansara. Sekarang ni dah pindah ke Damansara Utama dan staf pun dah bertambah dalam anggaran 150-200 orang (dulu seingat ambo tak sampai 50 orang pun, ada peningkatan ni. Harapannya, kualiti kerja pun meningkat).
Pada ambo, pada acara MIHAS ini, kita banyak didedahkan dengan syarikat-syarikat pengeluar produk Halal yang bukan sahaja merangkumi produk makanan, bahkan kosmetik, IT, mesin pemprosesan, bahkan sarung tangan Halal pun ada. Bak kata orang, “Macam-macam ada”. Tapi semestinya, bagi pengunjung-pengunjung MIHAS ni, terutama pelajar (student) sudah pasti MIHAS ini menjadi suatu pesta mencuba makanan Halal pelbagai rasa, dari dewan ke dewan. Mana taknya, dah pameran pun dah nama Halal, mestilah semua produk yang dipamerkan dan dijual adalah Halal..jeng..jeng..jeng…
Dalam pukul 10.30 pagi sementara menunggu PM baru kita ni singgah kat booth HDC, dari jauh kelibat pancaran-pancaran flash kamera yang memfokus pada seseorang, VIP agaknya.
Bila makin dekat, baru ambo tahu rupanya KM yang datang. Ketua Menteri Pulau Pinang, YAB Lim Guan Eng ropanye. Semakin hampir dengan ambo, semakin nampak keramahan dan sifat rendah diri beliau. Rupa-rupanya booth Kerajaan Pulau Pinang sebelah HDC jer. Tak putus-putus orang ramai bersalaman, bertanya khabar, mengambil gambar, yang tengok jer dan macam-macam lagilah, tak tahulah kalau ada yang terlopong. Apa lagi, ambo pun ambil kesempatan juga untuk merakam gambar kenang-kenangan bersama beliau. Terima kasih YAB. Hidup Pakatan Rakyat!Dalam pukul 11.30 pagi, Pengarah ambo inform ambo pasal maklumat terbaru dari Perak (Dia ni penyokong Pakatan Rakyat, siap langgan SMS Suara Keadilan lagi). Katanya, sidang Dun Perak kecoh, MB non Halal (adik beradik haram) dan awak-awaknya dah melantik Speaker Haram. Katanya Pemangku Raja Perak, Raja Nazrin Shah dah tiba di Bangunan Perak Darul Ridzuan untuk memeriksa perbarisan di luar dewan DUN namun belum dapat masuk ke dewan untuk merasmikan majlis pembukaan persidangan DUN. Di saat berlangsungnya dan berderetan acara Halal bermula World Halal Forum dari 4 hingga 5 Mei, diikuti World Halal Research pada 7 dan 8 Mei dan MIHAS dari 6 Mei hingga 10 Mei, masih ada produk haram dikeluarkan di persidangan DUN Perak hari ini, Speaker Haram!. Ayuh, siapkan jentera! Apa lagi yang ditunggu-tunggu, siapkan kerahan bala tentera JAKIM(?),HDC, PPIM, KPDN HEP, IMP,KKM dan semua jentera HALAL. Kita gempur DUN Perak. Jangan lupa bawa bersama logo Halal, kita kembalikan kepada yang berhak! Jangan biarkan “pesta” Halal dinodai speaker “Haram” dan seumpamanya.
Monday, April 27, 2009
jom berkenalan dengan virus selsema 6461
Bahasa Melayu
Pandemik selsema 1918 (biasanya disebut Selsema Spanyol) merupakan pandemik influenza kategori 5 yang bermula di Amerika Syarikat, muncul di Afrika Barat dan Perancis, lalu tersebar hampir ke seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh virus Influenza A subjenis H1N1. Kebanyakan yang mati akibat selsema ini adalah para belia, berbeza dengan kebanyak wabak selsema lain, yang meragut nyawa kanak-kanak, orang tua dan pesakit-pesakit lain yang daya tahannya kurang.
Selsema Sepanyol terjadi dari Mac 1918 hingga Jun 1920,[1] dan tersebar sehingga ke Artik dan kepulauan Pasifik. Diperkirakan 50 hingga 100 juta orang di seluruh dunia terkorban, mungkin lebih dari akibat Maut Hitam.
Selsema Sepanyol terjadi dari Mac 1918 hingga Jun 1920,[1] dan tersebar sehingga ke Artik dan kepulauan Pasifik. Diperkirakan 50 hingga 100 juta orang di seluruh dunia terkorban, mungkin lebih dari akibat Maut Hitam.
English Language
H1N1 is a subtype of the species Influenza A virus. The "H" refers to the Hemagglutinin protein, and the "N" refers to the Neuraminidase protein. H1N1 has mutated into various strains including the Spanish Flu strain (now extinct in the wild), mild human flu strains, endemic pig strains, and various strains found in birds. A variant of H1N1 was responsible for the Spanish flu pandemic that killed some 50 million to 100 million people worldwide from 1918 to 1919.[1] A different variant exists in pig populations.
Low pathogenic H1N1 strains still exist in the wild today, causing roughly half of all flu infections in 2006.
These changes were enough to turn a bird virus into a version that was human-transmissible.[3] In April 2009, an H1N1 outbreak killed over one hundred (100) in Mexico, and was believed to have infected more than 1600 individuals worldwide as of April 27, 2009. The U.S. Centers for Disease Control warned that it was possible the outbreak could develop into a pandemic.[4]
More here : http://en.wikipedia.org/wiki/H1N1
pabila 6461 dah mula dapat selesema..
Dunia makin cemas
Jumlah kematian akibat selesema babi di Mexico semalam, meningkat kepada 81 orang berbanding 68 orang kelmarin. Wabak itu mula menular ke Amerika Syarikat (AS) dengan jumlah mangsa meningkat 10 orang.
Pertubuhan Kesihatan Sedunia (WHO) memberi amaran wabak yang dianggap makin
mencemaskan itu berpotensi untuk menjadi pusat ‘pandemik’ atau wabak yang akan merebak di seluruh dunia. Di Malaysia, orang ramai diminta segera berjumpa doktor jika ada simptom batuk, demam dan sakit badan.Kementerian Kesihatan menguat kuasa serta-merta empat langkah pencegahan.
Malaysia Airports Holdings Berhad akan memantau penumpang penerbangan dari luar negara termasuk AS mulai hari ini.
Pelan strategik wabak selesema diaktifkan
(sumber : http://www.bharian.com.my/Current_News/BH/Monday/Mutakhir/20090427123108/Article/index_html)
KUALA LUMPUR: Seluruh negara kini berada dalam keadaan berjaga-jaga dengan pelan strategik wabak influenza negara diaktifkan semula berikutan wabak selesema babi yang melanda beberapa negara. Menteri Kesihatan, Datuk Seri Liow Tiong Lai, berkata selain pengamal perubatan, Angkatan Tentera Malaysia dan Polis Diraja Malaysa (PDRM) turut diarahkan bersiap sedia. Bagaimanapun, katanya, sehingga kini tiada kes selesema babi dilaporkan di negara ini.
Pantau selesema babi
(sumber : http://www.bharian.com.my/Current_News/BH/Monday/BeritaUtama/20090426233611/Article/index_html)
Kerajaan laksana empat langkah serta-merta hadapi wabak landa Mexico, AS, New Zealand
KUALA LUMPUR: Kerajaan melaksanakan empat langkah serta-merta bagi memantau dan menghadapi risiko wabak selesema babi yang kini melanda Mexico dan Amerika Syarikat serta mula menular ke New Zealand, semalam. Menteri Kesihatan, Datuk Seri Liow Tiong Lai, berkata pihaknya sudah mengarahkan Bahagian Kawalan Penyakit di kementerian supaya mengaktifkan bilik gerakan bagi memantau penyakit itu yang sudah mengorbankan 81 penduduk Mexico.
Serentak itu, katanya, semua pengamal perubatan termasuk di sektor swasta diarah memaklumkan kepada pejabat kesihatan daerah serta-merta jika wujud kes yang mempunyai tanda-tanda seperti dijangkiti penyakit itu. "Kementerian Kesihatan juga sudah mula bekerjasama dengan Jabatan Imigresen untuk membuat saringan terhadap pelancong dari luar negara dan rakyat Malaysia yang pernah melawat Mexico, California atau Texas, Amerika Syarikat selepas 17 April lalu. "Selain itu, kita juga akan memaklumkan menerusi media massa dari semasa ke semasa mengenai perkembangan wabak berkenaan serta langkah pencegahan yang perlu diambil bagi mengelak ia merebak ke negara ini," katanya ketika dihubungi di sini semalam.
Agensi berita antarabangsa melaporkan, selain 81 yang maut akibat selesema babi di Mexico, 12 kes baru wabak itu sudah disahkan di Amerika Syarikat iaitu di Kansas, California dan Texas, manakala New York turut dikhuatiri terjejas. Sementara itu, buat pertama kalinya semalam, pihak berkuasa di New Zealand mengesahkan 10 pelajar negara
berkenaan yang baru pulang dari Mexico menghidap selesema babi dan terpaksa dikuarantin sebagai langkah berjaga-jaga. Pertubuhan Kesihatan Sedunia (WHO) pula melaporkan 854 kes selesema babi dikesan di Mexico sehingga memaksa pihak berkuasa negara itu menutup sekolah, muzium, perpustakaan dan teater serta membuat saringan di semua pintu masuk dan keluar. Laporan WHO itu juga menyebut kebanyakan kes selesema babi yang disebabkan virus H1N1 - yang menggabungkan genetik babi, burung dan manusia, berlaku di kalangan golongan yang berumur 45 tahun ke bawah. Gejala dan tanda jangkitan virus itu adalah demam, batuk, sakit badan serta susah bernafas, selain dikesan berlaku di kalangan mereka yang mempunyai kaitan dengan ternakan babi. Sehubungan itu, sebagai langkah tambahan, Liow turut meminta semua rakyat Malaysia yang pernah ke Mexico, Texas atau California selepas 17 April lalu, segera membuat pemeriksaan perubatan bagi memastikan mereka bebas penyakit itu.
"Adalah penting untuk kita segera mengesan semua rakyat negara ini yang pernah pergi ke tempat berlakunya wabak itu bagi membolehkan kementerian memastikan bahawa virus berkenaan tidak masuk ke negara ini. "Kementerian memandang serius terhadap risiko selesema babi kerana WHO sudah memberi amaran bahawa virus berkenaan boleh merebak dan menyebabkan kematian dengan cepat," katanya. Ditanya, kemungkinan kerajaan akan mengeluarkan larangan untuk rakyat negara ini berkunjung ke negara yang dilanda wabak itu, Liow berkata setakat ini tiada arahan daripada WHO untuk semua negara berbuat demikian.
Sementara itu, Ketua Pengarah Kesihatan, Tan Sri Dr Ismail Merican, menasihatkan rakyat di negara ini supaya tidak cemas dengan situasi yang berlaku kerana Malaysia sudah bersedia sepenuhnya (?) menghadapi kemungkinan risiko penularan sebarang penyakit berjangkit.
Beliau berkata, pengalaman yang diperoleh ketika menguruskan wabak penyakit berjangkit seperti Japanese Encephalitis (JE), Sindrom Pernafasan Yang Teruk (SARS) dan selesema burung sebelum ini boleh digunakan bagi memperkukuhkan sistem pengawasan. "Kementerian mengambil serius perkara ini dan memberi jaminan negara mempunyai sistem mengesan virus terbabit dengan pantas, mengetahui puncanya dan mengawal penularan," katanya selepas merasmikan Persidangan Pertubuhan Ortodontik Malaysia (MAO), di sini.
nak lagi, klik di sini :
________________________________________________________________
Setiap penciptaan makhluk oleh Allah S.W.T. penuh dengan hikmat yang tersirat dan membawa pengertian yang bermakna. Dan yang pastinya, hikmat penciptaan ini adalah untuk manusia merenungi dan menghayati kebesaran Sang Pencipta yang Maha Berkuasa menguasai sekalian makhluk dan alam untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepadaNya.
Friday, April 24, 2009
jom awet muda dengan BUDU
MUNGKIN perkataan budu agak janggal atau dipandang sepi sesetengah orang. Namun bagi peminat fanatik, ia dianggap makanan tradisi yang wajib ada dalam menu harian mereka. Percayakah jika dikatakan budu iaitu sejenis cairan yang diperam dalam tempoh tertentu bersama ikan bilis atau pekasam lain dan enak dicicah bersama ulam-ulaman, boleh dijadikan antara medium terbaik untuk mencantikkan wajah seseorang?
Barangkali ada pihak yang tersenyum sinis namun kajian sekumpulan penyelidik di Institut Piawaian dan Penyelidikan Perindustrian Malaysia (SIRIM) membuktikan ia mampu direalisasikan.
Menurut Penyelidik Kanan Alam Sekitar dan Bioproses Pusat Teknologi Sirim, Hamidah Sidek, kajian terhadap budu menunjukkan ia mempunyai potensi tinggi dalam pertumbuhan sel kulit.
Selain membentuk sel biak terbaik terhadap kolagen serta bersifat elastin, budu dikatakan mempunyai nisbah 50 peratus dalam membantu dari segi antipenuaan."Berdasarkan penyelidikan terperinci mengenainya, proses sintesis terhadap kolagen didapati lebih baik daripada vitamin C berdasarkan kandungan makanan itu.
"Kulit perlu dilindungi daripada elemen negatif selain mengimbangi sel manakala bahan berkenaan juga mampu melindungi daripada pancaran ultra ungu matahari," katanya.
Menurutnya, Sirim sedang mencari pelabur atau peniaga dalam bidang kosmetik untuk melariskan formula yang dirintis. Katanya, budu keluaran Ketereh antara ramuan tertua dan begitu sinonim dalam sajian makanan di negeri Pantai Timur, malah menjadi sajian di seluruh Semenanjung Malaysia.
Menggunakan BK sebagai singkatan Budu Kelantan atau Budu Ketereh pada rumusan produk yang bakal dilonjakkan, beliau berharap impian untuk melihat budu menjadi jenama popular satu hari nanti bukan hanya terbatas di Malaysia, bahkan melonjak ke luar negara. Dia turut menafikan kesan penggunaan budu boleh menyebabkan kegatalan pada kulit atau menimbulkan bau kurang menyenangkan. Baginya, kebanyakan produk berjenama dunia yang eksklusif juga mengandungi bauan yang tidak enak.Menurutnya, penemuan saintifik yang diolah dengan bioteknologi terkini untuk menyah bauan yang kurang disenangi boleh dilakukan dengan campuran ekstrak tertentu. Ramuan yang terdapat dalam budu mempunyai kandungan tertentu turut bergabung dengan ekstrak lain yang bersifat bebas radikal, tiada campuran kimia atau bahan pengawet yang memudaratkan tubuh.
Katanya, unsur yang digunakan seperti raksa atau plumbum diselitkan dan diseimbangi dalam tahap yang dibenarkan Kementerian Kesihatan. "Kami berhasrat mensasarkan produk ini di kalangan masyarakat di negeri Cik Siti Wan Kembang sendiri sebagai sasaran utama memandangkan budu berasal dari negeri itu. Tetapi kami tidak menolak jika ada pengusaha lain yang meyakinkan untuk menaik taraf budu ini ke tahap lebih tinggi."Keyakinan kami didukung kuat oleh sifat masyarakatnya yang sinonim dengan makanan berkenaan selain menunjukkan sikap jangan perlekehkan budu kerana ia mampu menjadi bahan terpenting dalam produk kecantikan. "Bukan sekadar makanan, tetapi ia sekali gus mampu melakar sejarah tersendiri dalam dunia kecantikan yang tiada sempadan.
Namun, kami ada cara dalam melonjakkannya untuk menjadi jenama terkenal dan perkataan budu itu tidak akan ditekankan jika dikhuatiri mengundang pandangan negatif segelintir masyarakat terhadapnya. "Mungkin pendekatan yang diguna pakai untuk lebih komersial adalah proses penapaian bahan berasaskan marin untuk penggunaan kosmetik. Kami percaya ia akan melindungi atau memberi kesan terhadap pembaikan kulit secara perlahan-lahan."Berdasarkan kajian, keluaran yang baik adalah produk yang tidak memberi kesan terlalu cepat terhadap kulit wajah seperti didakwa sesetengah pengusaha produk kecantikan. "Mungkin ada bahan campuran kimia tertentu dan pengguna harus ada pengetahuan mengenai produk supaya tidak memberi kesan buruk kelak.
"Sebenarnya, kesan melebihi tiga minggu lebih memberi kesan berpanjangan bagi kebaikan kulit wajah," katanya. Sebagai pertubuhan yang dipertanggungjawabkan terhadap aspek mutu atau piawaian dalam jenama atau pembuatan bahan di negara ini, Sirim turut meletakkan syarat tertentu kepada mana-mana syarikat yang bakal terpilih untuk meletakkan jenama berkenaan pada tahap sewajarnya kerana pelbagai aspek diambil kira sebelum 'menjual' formula itu kepada pihak pembeli.
Lebih membanggakan, usaha lapan penyelidik Sirim itu turut mendapat penghargaan di Jepun ketika persidangan di negara itu baru-baru ini yang mengiktiraf usaha dilakukan kumpulan penyelidik berkenaan yang dikatakan antara penyelidikan terbaik. "Sebenarnya sewaktu menghadiri seminar dan membentangkan hasil penyelidikan di Jepun, kita berasa jauh ketinggalan dalam aspek teknologi berbanding negara lain termasuk Korea. Tetapi ia tidak menjadi halangan kepada kami untuk terus mengkaji pelbagai lagi penemuan baru untuk diketengahkan. "Apa yang terpenting, aspek bioteknologi amat penting dalam memastikan ia bebas bahan kimia yang boleh memberi kesan tidak baik kepada tubuh seseorang. Untuk itu, kajian kami lebih mengutamakan aspek bahan tempatan yang boleh dikomersialkan," katanya.
Menurutnya, jika beberapa jenama kecantikan dari luar negara begitu terkenal menggunakan bahan penapaian atau yang diperam bahkan ada yang berbau busuk, dia menyangkal BK yang menjadi penemuan pertama Sirim akan ditolak. Sebagai ketua penyelidik, Hamidah tidak menolak tanggapan mungkin budu menjadi penyebab beberapa aspek lain seperti kebanyakan wanita Kelantan mempunyai tekstur kulit lebih menarik atau ia mungkin atas faktor genetik.
"Mungkin kajian pihak lain boleh membuktikannya apabila ada yang mengatakan ramai golongan cerdik pandai terdiri daripada orang Kelantan mungkin disebabkan budu menjadi sarapan mereka. "Ia ada seribu kemungkinan cuma kajian kami hanya menjurus kepada budu sebagai satu aspek penapaian yang boleh jadi formula menarik dari aspek kecantikan," katanya.
Menurut Penyelidik Kanan Alam Sekitar dan Bioproses Pusat Teknologi Sirim, Hamidah Sidek, kajian terhadap budu menunjukkan ia mempunyai potensi tinggi dalam pertumbuhan sel kulit.
Selain membentuk sel biak terbaik terhadap kolagen serta bersifat elastin, budu dikatakan mempunyai nisbah 50 peratus dalam membantu dari segi antipenuaan."Berdasarkan penyelidikan terperinci mengenainya, proses sintesis terhadap kolagen didapati lebih baik daripada vitamin C berdasarkan kandungan makanan itu.
"Kulit perlu dilindungi daripada elemen negatif selain mengimbangi sel manakala bahan berkenaan juga mampu melindungi daripada pancaran ultra ungu matahari," katanya.
Menurutnya, Sirim sedang mencari pelabur atau peniaga dalam bidang kosmetik untuk melariskan formula yang dirintis. Katanya, budu keluaran Ketereh antara ramuan tertua dan begitu sinonim dalam sajian makanan di negeri Pantai Timur, malah menjadi sajian di seluruh Semenanjung Malaysia.
Menggunakan BK sebagai singkatan Budu Kelantan atau Budu Ketereh pada rumusan produk yang bakal dilonjakkan, beliau berharap impian untuk melihat budu menjadi jenama popular satu hari nanti bukan hanya terbatas di Malaysia, bahkan melonjak ke luar negara. Dia turut menafikan kesan penggunaan budu boleh menyebabkan kegatalan pada kulit atau menimbulkan bau kurang menyenangkan. Baginya, kebanyakan produk berjenama dunia yang eksklusif juga mengandungi bauan yang tidak enak.Menurutnya, penemuan saintifik yang diolah dengan bioteknologi terkini untuk menyah bauan yang kurang disenangi boleh dilakukan dengan campuran ekstrak tertentu. Ramuan yang terdapat dalam budu mempunyai kandungan tertentu turut bergabung dengan ekstrak lain yang bersifat bebas radikal, tiada campuran kimia atau bahan pengawet yang memudaratkan tubuh.
Katanya, unsur yang digunakan seperti raksa atau plumbum diselitkan dan diseimbangi dalam tahap yang dibenarkan Kementerian Kesihatan. "Kami berhasrat mensasarkan produk ini di kalangan masyarakat di negeri Cik Siti Wan Kembang sendiri sebagai sasaran utama memandangkan budu berasal dari negeri itu. Tetapi kami tidak menolak jika ada pengusaha lain yang meyakinkan untuk menaik taraf budu ini ke tahap lebih tinggi."Keyakinan kami didukung kuat oleh sifat masyarakatnya yang sinonim dengan makanan berkenaan selain menunjukkan sikap jangan perlekehkan budu kerana ia mampu menjadi bahan terpenting dalam produk kecantikan. "Bukan sekadar makanan, tetapi ia sekali gus mampu melakar sejarah tersendiri dalam dunia kecantikan yang tiada sempadan.
Namun, kami ada cara dalam melonjakkannya untuk menjadi jenama terkenal dan perkataan budu itu tidak akan ditekankan jika dikhuatiri mengundang pandangan negatif segelintir masyarakat terhadapnya. "Mungkin pendekatan yang diguna pakai untuk lebih komersial adalah proses penapaian bahan berasaskan marin untuk penggunaan kosmetik. Kami percaya ia akan melindungi atau memberi kesan terhadap pembaikan kulit secara perlahan-lahan."Berdasarkan kajian, keluaran yang baik adalah produk yang tidak memberi kesan terlalu cepat terhadap kulit wajah seperti didakwa sesetengah pengusaha produk kecantikan. "Mungkin ada bahan campuran kimia tertentu dan pengguna harus ada pengetahuan mengenai produk supaya tidak memberi kesan buruk kelak.
"Sebenarnya, kesan melebihi tiga minggu lebih memberi kesan berpanjangan bagi kebaikan kulit wajah," katanya. Sebagai pertubuhan yang dipertanggungjawabkan terhadap aspek mutu atau piawaian dalam jenama atau pembuatan bahan di negara ini, Sirim turut meletakkan syarat tertentu kepada mana-mana syarikat yang bakal terpilih untuk meletakkan jenama berkenaan pada tahap sewajarnya kerana pelbagai aspek diambil kira sebelum 'menjual' formula itu kepada pihak pembeli.
Lebih membanggakan, usaha lapan penyelidik Sirim itu turut mendapat penghargaan di Jepun ketika persidangan di negara itu baru-baru ini yang mengiktiraf usaha dilakukan kumpulan penyelidik berkenaan yang dikatakan antara penyelidikan terbaik. "Sebenarnya sewaktu menghadiri seminar dan membentangkan hasil penyelidikan di Jepun, kita berasa jauh ketinggalan dalam aspek teknologi berbanding negara lain termasuk Korea. Tetapi ia tidak menjadi halangan kepada kami untuk terus mengkaji pelbagai lagi penemuan baru untuk diketengahkan. "Apa yang terpenting, aspek bioteknologi amat penting dalam memastikan ia bebas bahan kimia yang boleh memberi kesan tidak baik kepada tubuh seseorang. Untuk itu, kajian kami lebih mengutamakan aspek bahan tempatan yang boleh dikomersialkan," katanya.
Menurutnya, jika beberapa jenama kecantikan dari luar negara begitu terkenal menggunakan bahan penapaian atau yang diperam bahkan ada yang berbau busuk, dia menyangkal BK yang menjadi penemuan pertama Sirim akan ditolak. Sebagai ketua penyelidik, Hamidah tidak menolak tanggapan mungkin budu menjadi penyebab beberapa aspek lain seperti kebanyakan wanita Kelantan mempunyai tekstur kulit lebih menarik atau ia mungkin atas faktor genetik.
"Mungkin kajian pihak lain boleh membuktikannya apabila ada yang mengatakan ramai golongan cerdik pandai terdiri daripada orang Kelantan mungkin disebabkan budu menjadi sarapan mereka. "Ia ada seribu kemungkinan cuma kajian kami hanya menjurus kepada budu sebagai satu aspek penapaian yang boleh jadi formula menarik dari aspek kecantikan," katanya.
sumber : http://www.hmetro.com.my/Current_News/myMetro/Thursday/Hati/20090326112854/Article/index_html
____________________________________________________
____________________________________________________
Budu
Budu atau sos ikan bilis ialah sejenis pekasam yang dibuat menggunakan ikan bilis. Ia merupakan makanan tradisional yang terkenal di Malaysia dan dipasarkan di Kelantan, Terengganu dan Selatan Thailand. Budu diproses daripada ikan bilis yang diperam sehingga hancur. Ia biasanya dihasilkan oleh syarikat-syarikat perusahaan kecil dan dijual di kedai dalam pembungkusan botol.
Budu boleh dihidangkan begitu sahaja atau dicampurkan dengan bahan makanan lain seperti lada, mempelam dan air perahan limau nipis.
nak tahu lagi ? dapatkan dari http://ms.wikipedia.org/wiki/Budu
Wednesday, April 22, 2009
awas dengan serunding 6461
Isu halal-haram takkan pernah berakhir dalam kamus dan diari hidup sebagai Muslim. Yang pasti, persoalan ini akan berakhir apabila tanah dah masuk dalam mulut anak cucu cicit keturunan Adam. Dalam konteks orang Melayu di Malaysia, apabila bab isu makanan Halal, memang pantang. Asalkan ada dengar-dengar cerita pasal terdapat daging BABI @ 6461 dalam makanan,terus siarkan dalam media-media massa dan elektronik. Maka, terkeluarkan segala cadangan penyelesaian dari pak-pek menteri dan pihak yang berautoriti untuk menyelesaikan masalah ini. 1001 penyelesaian dan rungutan dikeluarkan untuk isu ini. Tak kurang pula yang mengeluarkan sumpah seranah, caci maki dan kejian terhadap pengusaha dan penjual makanan yang tidak bertanggungjawab ini.
Sekarang ni di Indonesia, serunding pun mengandungi daging babi. Entahlah, makanan mana pula selepas ni yang akan dicemari dan dinodai daging babi ni.
Pelancong Malaysia ke Indonesia diminta awasi serunding babi
JAKARTA 17 April - Berikutan penemuan lima jenama 'abon' (serunding) dan daging dendeng siap makan yang dibuat daripada babi di pasaran, seperti yang disahkan oleh pihak berkuasa Indonesia, pelancong Malaysia terutama yang beragama Islam ke sini perlu lebih berhati-hati.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia yang melakukan ujian DNA ke atas 35 jenama serunding dan daging panggang yang dijual di pasaran di Jakarta, Jambi, Bogor, Semarang, Surabaya dan Bandung, mengesahkan kandungan daging babi dalam lima jenama.
''Sebenarnya tekstur serat babi tidak kelihatan kerana banyak mengandungi lemak. Oleh itu, kita menguji di makmal dengan menggunakan alat bernama the real-time PCR (polymerase chain reaction),'' kata Ketua BPOM, Husniah Rubiana Thamrin, seperti dipetik akhbar tempatan, Republika, hari ini.
Jenama-jenama itu ialah:
1. Dendeng/abon sapi (lembu) gurih cap Kepala Sapi 250 gram
2. Abon/dendeng sapi cap Limas 100 gram (keluaran sebuah syarikat fiktif/palsu)
3. Abon/dendeng sapi asli cap A.C.C.
4. Dendeng sapi istimewa merek Beef Jerky Lezaaat (keluaran MDC Food Surabaya)
5. Dendeng sapi Istimewa No. 1 cap 999 (keluaran S Hendropurnomo Malang).
1. Dendeng/abon sapi (lembu) gurih cap Kepala Sapi 250 gram
2. Abon/dendeng sapi cap Limas 100 gram (keluaran sebuah syarikat fiktif/palsu)
3. Abon/dendeng sapi asli cap A.C.C.
4. Dendeng sapi istimewa merek Beef Jerky Lezaaat (keluaran MDC Food Surabaya)
5. Dendeng sapi Istimewa No. 1 cap 999 (keluaran S Hendropurnomo Malang).
Husniah berkata, satu daripada jenama itu didapati menggunakan tanda 'halal' yang kononnya dikeluarkan Majlis Ulama Indonesia (MUI) manakala pengeluar lain pula menggunakan nama syarikat milik orang lain, menggunakan alamat tidak benar atau tidak tercatat pengeluarnya.
Umat Islam yang menggemari makanan itu termasuk kalangan anak- anak yang sukakan roti berisi serunding, boleh membezakan produk daripada babi yang warnanya lebih muda daripada warna daging lembu dan serat babi juga lebih lembut.
MUI dan Jabatan Kesihatan yang melakukan pemeriksaan mendapati para pengeluar itu pada mulanya mengakui menggunakan daging lembu tetapi setelah diuji didapati positif daripada babi.
MUI juga dilaporkan mengesyaki label halal itu palsu tetapi jika benar, ia akan ditarik balik dan pengeluarnya akan didakwa.
Persatuan pengguna di sini pula mendesak pengawasan lebih ketat kerana khuatir produk makanan siap saji itu sudah dipasarkan meluas.
Tidak dapat dipastikan sama ada produk itu telah dieksport ke Malaysia secara besar-besaran tetapi di kalangan pelancong Malaysia, serunding dan daging salai tempatan memang digemari untuk dibawa pulang sebagai buah tangan. - BERNAMA
Wednesday, April 15, 2009
amanah
(sumber : http://www.nurulyaqin.org/index.php?option=com_content&task=view&id=126&Itemid=1)
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, (QS..4:58)
Amanah, Iman dan Aman adalah tiga kata yang berasal dari akar kata yang sama, yaitu kata Amina. Pada umumnya kata-kata yang berasal dari akar kata yang sama masing-masing mempunyai kedekatan makna, disamping juga mempunyai korelasi makna. Demikian juga dengan kata-kata : Amanah, Iman dan Aman.
Amanah artinya adalah sesuatu yang dititipkan atau dipercayakan kepada seseorang. Iman artinya adalah kepercayaan atau keyakinan.. Aman adalah sesuatu yang dipercayai atau diyakini tidak ada gangguan sedikitpun. Lawan dari aman adalah ketakutan atau kekacauan karena ada yang mengacau atau mengganggu.
Adapun korelasi diantara ketiganya itu adalah bahwa Amanah itu tidak akan terlaksana tanpa Iman, hanya dengan landasan Iman lah amanah itu akan terlaksana. Sedangkan Aman adalah hasil daripada Amanah yang berlandaskan Iman. Dengan artikata Amanah yang diserahkan kepada orang yang beriman pasti akan menimbulkan rasa aman.
Rasulullah SAW. Pernah mengingatkan: “Idza dhuyi’atil amanah fantazhirissa’ah” artinya : Bila disia-siakan amanah maka tunggulah kehancuran!. Lalu sahabat bertanya: “Wakaifa idha’atuha?” Rasulullah menjawab : “Idza wusidal amru ila khairi ahlihi fantazhirissa’ah!”. Bila diserahkan suatu urusan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran! Maksudnya, bila diserahkan kepemimpinan kepada orang yang bukan ahlinya, ahlinya disini bukan hanya ahli dalam hal ilmu atau pengurusan, tapi pengertian ahli disini adalah orang yang memenuhi syarat, berhak dan pantas untuk memikul tanggung jawab. Orang yang tidak amanah seharusnya tidak berhak untuk jadi pemimpin atau memegang keuangan; bila diserahkan juga kepemimpin kepada orang yang tidak amanah tentulah dia akan khianat dalam kepemimpinannya.
Dengan demikian dapat difahami bahwa Amanah merupakan salah satu tanda orang yang beriman. Apabila seorang tidak dapat memegang amanah suatu pertanda dia bukan orang yang beriman, tepatnya orang munafiq. Karena itulah dalam salah satu hadits shahih Rasulullah SAW. Bersabda (yang artinya) : ”Tanda-tanda orang munafiq itu ada tiga : Bila berbicara bohong, bila berjanji mungkir, bila diberi amanah dia khianat (HR.Bukhari Muslim dari Ibnu Mas’ud). Hadits ini menjelaskan bahwa salah satu tanda orang munafiq ialah tidak dapat memegang amanah atau khianat terhadap amanah..
Amanah akan mudah dikhianati bila yang memegang amanah merasakan bahwa amanah yang dipegangnya itu adalah amanah dari atasannya atau dari seseorang manusia, karena orang yang memberi amanah itu tidak selalu bersama dia dan mengawasinya. Akan tetapi bila yang memegang amanah menyadari sepenuhnya bahwa hakikat semua amanah itu adalah perintah Allah SWT, kepada hamba-Nya (QS.4:58), maka amanah itu tidak akan mudah dikhianati, karena dia merasakan bahwa Allah senantiasa mengawasi amanah yang diamanahkan kepadanya..Bila dia berhasil menjaga amanah tersebut, dia yakin bahwa Allah akan ridha kepadanya, dan bila dia khianat pada amanah tersebut, maka Allah akan murka kepadanya.
Seorang mukmin sangat takut mengkhianati amanah, karena mengkhianati amanah berarti melunturkan iman, bahkan melunturkan agamanya. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW Bersabda : “Addinu amanah, la diina liman la amanita lahu” Agama itu adalah amanah, tidak ada agama bagi orang yang tidak amanah.
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, (QS..4:58)
Amanah, Iman dan Aman adalah tiga kata yang berasal dari akar kata yang sama, yaitu kata Amina. Pada umumnya kata-kata yang berasal dari akar kata yang sama masing-masing mempunyai kedekatan makna, disamping juga mempunyai korelasi makna. Demikian juga dengan kata-kata : Amanah, Iman dan Aman.
Amanah artinya adalah sesuatu yang dititipkan atau dipercayakan kepada seseorang. Iman artinya adalah kepercayaan atau keyakinan.. Aman adalah sesuatu yang dipercayai atau diyakini tidak ada gangguan sedikitpun. Lawan dari aman adalah ketakutan atau kekacauan karena ada yang mengacau atau mengganggu.
Adapun korelasi diantara ketiganya itu adalah bahwa Amanah itu tidak akan terlaksana tanpa Iman, hanya dengan landasan Iman lah amanah itu akan terlaksana. Sedangkan Aman adalah hasil daripada Amanah yang berlandaskan Iman. Dengan artikata Amanah yang diserahkan kepada orang yang beriman pasti akan menimbulkan rasa aman.
Rasulullah SAW. Pernah mengingatkan: “Idza dhuyi’atil amanah fantazhirissa’ah” artinya : Bila disia-siakan amanah maka tunggulah kehancuran!. Lalu sahabat bertanya: “Wakaifa idha’atuha?” Rasulullah menjawab : “Idza wusidal amru ila khairi ahlihi fantazhirissa’ah!”. Bila diserahkan suatu urusan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran! Maksudnya, bila diserahkan kepemimpinan kepada orang yang bukan ahlinya, ahlinya disini bukan hanya ahli dalam hal ilmu atau pengurusan, tapi pengertian ahli disini adalah orang yang memenuhi syarat, berhak dan pantas untuk memikul tanggung jawab. Orang yang tidak amanah seharusnya tidak berhak untuk jadi pemimpin atau memegang keuangan; bila diserahkan juga kepemimpin kepada orang yang tidak amanah tentulah dia akan khianat dalam kepemimpinannya.
Dengan demikian dapat difahami bahwa Amanah merupakan salah satu tanda orang yang beriman. Apabila seorang tidak dapat memegang amanah suatu pertanda dia bukan orang yang beriman, tepatnya orang munafiq. Karena itulah dalam salah satu hadits shahih Rasulullah SAW. Bersabda (yang artinya) : ”Tanda-tanda orang munafiq itu ada tiga : Bila berbicara bohong, bila berjanji mungkir, bila diberi amanah dia khianat (HR.Bukhari Muslim dari Ibnu Mas’ud). Hadits ini menjelaskan bahwa salah satu tanda orang munafiq ialah tidak dapat memegang amanah atau khianat terhadap amanah..
Amanah akan mudah dikhianati bila yang memegang amanah merasakan bahwa amanah yang dipegangnya itu adalah amanah dari atasannya atau dari seseorang manusia, karena orang yang memberi amanah itu tidak selalu bersama dia dan mengawasinya. Akan tetapi bila yang memegang amanah menyadari sepenuhnya bahwa hakikat semua amanah itu adalah perintah Allah SWT, kepada hamba-Nya (QS.4:58), maka amanah itu tidak akan mudah dikhianati, karena dia merasakan bahwa Allah senantiasa mengawasi amanah yang diamanahkan kepadanya..Bila dia berhasil menjaga amanah tersebut, dia yakin bahwa Allah akan ridha kepadanya, dan bila dia khianat pada amanah tersebut, maka Allah akan murka kepadanya.
Seorang mukmin sangat takut mengkhianati amanah, karena mengkhianati amanah berarti melunturkan iman, bahkan melunturkan agamanya. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW Bersabda : “Addinu amanah, la diina liman la amanita lahu” Agama itu adalah amanah, tidak ada agama bagi orang yang tidak amanah.
Monday, April 13, 2009
Semakan Kedua MS1500 Garis Panduan Umum - Pengeluaran, Penyediaan, Pengendalian Dan Penyimpanan Makanan Halal
PENDAHULUAN
Tanggal 3 Mac 2009, satu forum umum semakan kedua MS1500 telah diadakan di Dewan Bunga Tanjung, Kelab Shah Alam, Selangor Darul Ehsan. Forum ini adalah anjuran bersama Kementerian Sains dan Teknologi (MOSTI) dan Jabatan Standard Malaysia dengan kerjasama Jabatan Kemajuan Islam Malaysia. SIRIM pula bertindak selaku pengurus forum tersebut. Semakan Kedua Standard ini sebenarnya telah dibuka untuk Public Comment sejak dari 1 Februari 2009 sehingga 31 Mac 2009.
MS 1500
Bagi mereka yang belum tahu apa itu MS 1500, boleh singgah di sini sebentar untuk mendapatkan serba ringkas maklumat :
http://i-genhalal.blogspot.com/2008/05/standard-malaysia-bekenaan-makanan.html
MS1500:2009
Semakan kedua Standard Malaysia ini telah dibangunkan oleh Jawatankuasa Teknikal bagi Makanan Halal dan Barang Gunaan Islam dan ianya di bawah bidang kuasa Jawatankuasa Standard Perindustrian Standard Halal. Dengan terbitnya Semakan Kedua Standard Malaysia ini, maka secara automatic ianya akan membatal dan menggantikan MS 1500:2004 yang digunapakai dan menjadi rujukan majoriti pengusaha makanan Halal bukan sahaja di Malaysia bahkan di seluruh dunia.
Mengikut draf Malaysia standard yang telah dikeluarkan, beberapa perubahan telah dilakukan terhadap standard sebelum ini setelah disemak semula dan perubahan utama di dalam semakan ini adalah seperti berikut:
a) dua (2) definasi hukum syarak, dari sudut agama dan perundangan negara;
b) penambahan klausa-klausa dan sub-klausa berikut:
i. tanggungjawab pengurusan;
ii. premis;
iv. pembungkusan, perlabelan dan pengiklanan; dan
v. kaedah pneumatic stunning serta gambarajah tempat meletakkan pneumatic stunner pada haiwan.
c) pemansuhan kaedah penyembelihan dengan menggunakan pisau mekanikal; dan
d) secara keseluruhan, pengubahsuaian dan penambahbaikan pelbagai klausa –klausa untuk penerangan dan pemahaman yang lebih jelas;
Versi bahasa Malaysia ini adalah terjemahan daripada versi asal di dalam bahasa Inggeris iaitu MS 1500, Halal food - Production, preparation, handling and storage – General guidelines. Jika terdapat sebarang pertikaian semasa penggunaan standard ini, versi bahasa Inggeris adalah dirujuk
PUBLIC COMMENT – REAKSI
Usaha dan inisiatif Jawatankuasa Teknikal bagi Makanan Halal dan Barang Gunaan Islam (sebelum ini dikenali Jawatankuasa Teknikal bagi Makanan Halal sahaja) wajar dipuji memandangkan ianya menunjukkan komitmen Kerajaan melalui Jawatankuasa ini untuk menambahbaik standard ini agar terus berkualiti dan relevan dengan peredaran masa. Dengan dibarisi oleh muka lama (yang terlibat dengan MS1500:2004) dan muka baru dalam jawatankuasa ini, ianya mampu menjadi sinergi untuk memastikan standard ini terus menjadi antara rujukan utama para pengusaha dan peniaga yang terlibat langsung dalam industri makanan Halal seantero dunia.
Menyedari tanggungjawab untuk sama-sama menambahbaik serba sedikit nilai MS1500:2009 ini, Jawatankuasa Pemantauan Halal dari satu syarikat pengusaha Bumiputera makanan Halal yang beroperasi di Selangor telah mengesyorkan agar perkara-perkara berikut diambil kira :
1. Ketidakselarasan atau bercanggah dengan Keputusan Muzakarah Majlis Fatwa Kebangsaan.
1.1 Klausa 3.5.1.1.1 (h) haiwan Halal yang dipelihara dan diberi makan najis dengan sengaja dan berterusan.
Ulasan:
Keputusan Jawatankuasa Muzakrah Majlis Fatwa ke 2 12/5/1981 perkara (ii) menyatakan Bahawa makanan ayam yang diproses bahan-bahan bercampur dengan najis seperti darah lembu, darah babi dan lain-lain adalah harus atau halal.
Terdapat makanan ayam menggunakan meat and bone meals, blood meal dan atau calcium berasal haiwan di gunakan di dalam ransum makanan dalam kadar yang sedikit berbanding dengan kadar kacang soya dan jagung yang tinggi. Dengan memasukkan perkara ini sebagai syarat pengeluar daging ayam akan memerlukan sijil Halal dari ladang ayam yang begitu banyak bilangan. Ini adalah tidak praktikal serta membazir waktu dan tenaga.
1.2 Lampiran A Jadual A1. dicadang untuk dikeluarkan dari standard oleh kerana:
a) Tidak selaras dan ada yang bercanggah dengan perkara ii(b) Keputusan Fatwa Muzakarah J/k Fatwa Kebangsaan 29 September 2005
b) Tidak dinyatakan kekuatan voltan yang dipakai. Perlu lebih banyak data dari penyelidikan penggunaan kejutan elektrik untuk haiwan ternakan tempatan sebelum parameter terdapat dalam jadual boleh dan selamat dipakai.
1.3 Lampiran A, perkara A3 : Penggunaan Pneumatic percussive stunnner telah dibenarkan oleh Muzakarah khas majlis Fatwa 13 Mac 2006. Dalam Fatwa ini tidak menyatakan tekanan udara maksimum 225 psi seperti dalam standard.
Muzakarah Khas Jawatankuasa Majlis Fatwa bertarikh 29 September 2005 mengharamkan pengunaan penetrative dan non-penetrative captive bolt (mushroom head)(keputusan (i)). Manakala keputusan (ii) pula hanya kaedah kejutan elektrik sahaja dibenarkan.
Penetrative dan non-penetrative captive bolt dan pneumatic percussive stunner adalah adalah merupakan jenis ketukan atau percussion stunner. Dari pengalaman kami semua stunner jenis ketukan ini boleh menyebabkan kematian haiwan jika kuasanya tidak dikawal. Beza antara captive bolt dan pneumatic adalah kuasa yang diguna untuk menolak piston/plunger keluar dari barrel alat tersebut. Captive bolt menggunakan catridge (selonsong) daya tolakan adalah dari letupan. Terdapat beberapa jenis catridge mengikut kekuatan daya tolakan dan ditanda merah, kuning, coklat, dan hijau. Penggunaan captive bolt pernah dibenarkan oleh Majlis Fatwa dengan syarat sama seperti pneumatic diantaranya adalah dengan menggunakan mushroom head. Pneumatic stunner menggunakan tekanan udara untuk menolak piston. Kekuatan tekanan udara tersebut boleh dikawal.
Adalah dicadangkan supaya penggunaan stunning jenis percussion ini di semak semula dengan teliti dan komprehensif oleh J/k teknikal dan di kemukakan semula kepada Majlis Fatwa Kebangsaan supaya kekeliruan dapat diatasi sebelum di masukan ke dalam standard.
1.4 Mechanical slaughter.
Kaedah penyembelihan diatas telah dikeluarkan dari draf sedangkan kaedah penyembelihan telah diputuskan harus oleh Muzakarah J/k Fatwa kali ke 48, 3 April 2000. Dengan mengeluarkan dari draf akan memberi interpretasi seolah-olah kaedah mekanikal ini tidak lagi dibenarkan atau diragukan.
Untuk pengetahuan J/k Teknikal, kaedah penyebelihan ini diguna oleh rumah sembelih ayam di luar negara yang telah diluluskan untuk tujuan import oleh kerajaan Malaysia. Contohnya beberapa rumah sembelih ayam di Denmark telah diluluskan untuk produk Mechanised Deboned Meat (MDM) untuk tujuan import. Denmark adalah satu-satunya sumber MDM untuk pemerosesan sausage/frankfurter. Hampir semua syarikat pemerosesan Frankfurter di Malaysia memporoleh bahan mentah dari Denmark.
2. Keperluan ( Perkara 3)
Klausa 3 Keperluan hendaklah difokuskan dan dikhaskan untuk isu-isu syariah sahaja dan perkara yang tidak berkaitan dengan syariah seperti GMP, hygiene dan sistem kualiti (3.1-3.4,3.6 dan 3.7) dikeluarkan dari perkara 3. Isu-isu GMP dan sebagainya telah pun mempunyai peraturan serta perundangan dan di kuatkuasakan oleh jabatan atau agensi Kerajaan yang lebih kompeten yang ttidak dimasukkan kapada standard. Cukup dengan diberi rujukan sahaja. Kekeliruan dan isu timbul apabila badan pensijilan Halal mula menggunakan isu-isu GMP, hygiene untuk tidak mengeluarkan logo atau sijil halal sedangkan loji pemprosesan adalah di dalam pengawasan jabatan atau agensi Kerajaan.
3. Standard halal hendaklah menumpukan perkara syariah sahaja. Adalah didapati standard halal berkaitan syariah tidak diberi tumpuan sepenuhnya. Berikut adalah perkara/isu syariah yang perlu diambil tindakan;
3.1 Prosedur penyucian najis mughallazah. Prosedur ini perlu diteliti supaya ianya lebih jelas, sesuai dan praktikal bagi tujuan pembersihan alat atau bangunan supaya lebih berguna sebagai panduan oleh pihak industri. Juga mengambilkira pandangan yang lebih menyeluruh bagi kaedah pencucian seperti penggunaan bahan-bahan alternatif selain daripada tanah contohnya air panas, minyak panas atau api
3.2. Panduan bagi penyucian najis muttawasitah hendaklah disediakan. Panduan tersebut lebih berguna dan lebih relevan. Misalnya di rumah penyembelihan, semasa proses penyembelihan, najis seperti darah dan isi perut (stomach/intestine content) sering mencemari daging terutama semasa proses mengeluarkan perut dan usus (eviceration). Penyucian najis muttawasitah lebih kerap dan banyak dilaksanakan dari samak.
3.3 Klausa 3.2.8 Jarak antara premis dan ladang babi diyatakan dengan jelas contohnya 200 meter atau 1 km atau mengikut kriteria kehendaki oleh syariah
3.4. Klausa 3.2.9 ditambah satu ayat lagi berbunyi ‘ Jika sekiranya premis yang digunakan tidak dikhususkan sembelihan Halal sahaja, penyembelihan Halal secara berkala (time/product dedicated) dibenarkan tetapi hendaklah dikawal oleh Badan Islam yang diiktiraf oleh Pihak berkuasa Agama Islam Malaysia’.
3.5 Klausa 3.2.10 dikeluarkan dari standard atau sebagai alternatif ditambah satu ayat lagi berbunyi “ penyediaan karkas boleh dibuat di premis lain dengan syarat premis tersebut di kawalselia oleh Pihak berkuasa Agama Islam atau badan seumpamanya yang diiktiraf.
3.6. Klausa 3.5 : Sumber makanan dan minuman halal.
Klausa 3.5.1.1 Haiwan darat . Senarai a) hingga i) di keluarkan dan diganti dengan senarai haiwan Halal sahaja yang lazim dijadikan makanan manusia.
Klausa 3.5.2 (f) Perkataan (Basmallah) diganti dengan perkataan (Tasmiah)
4. Definisi
Klausa 2.1.1 Hukum Syarak definasi dipermudah supaya difahami semua dan tidak mendatangkan kekeliruan termasuk bukan Muslim.
Klausa 2.3(e) tidak mengandungi mana-mana bahagian atau anggota manusia. Perkataan lain didalam ayat di mansuhkan.
5. Klausa 4 Pematuhan : Ayat kedua di mansuhkan
6. Klausa 5 Sijil Halal. Ayat ini tidak memberi apa-apa makna dan dimansuhkan
7. Klausa 6 tidak dapat dikuatkuasakan dan bukan sebahagian dari standard dan hendaklah dimansuhkan
Memandangkan kepada perkara yang dibangkitkan adalah adalah perkara dasar berkaitan dengan keputusan Majlis Fatwa Kebangsaan dan untuk mengelakkan kekeliruan adalah dicadangkan draf semakan kedua ini disemak secara kritikal oleh individul yang arif di dalam syariah dan pakar teknikal yang berkaitan. Beberapa isu perlu diselesaikan terlebih dahulu dengan Majlis Fatwa supaya standard ini selari dan tidak bercanggah dengan Keputusan Fatwa.
KESIMPULAN
Dengan terbitnya MS1500:2009, ianya diharapkan akan mampu memacu industri makanan Halal tempatan untuk terus bersaing di persada di antarabangsa. Tiada gunanya andai kita mendabik dada mengatakan kitalah juara Halal yang terbaik namun hakikatnya negara lain terus maju ke hadapan meninggalkan kita dalam industri ini. Buat saudara-saudara seIslamku, betulkan niat untuk mencapai mardhatillah, perjuangan kita dalam industri Halal di dunia hari ini adalah untuk menyemai hasilnya di akhirat kelak. Industri yang menyediakan pulangan pendapatan beratus-ratus billion ini, sudah pasti tidak mampu menyaingi ganjaran dan pulangan yang disediakan oleh Allah S.W.T di sana nanti.
Subscribe to:
Posts (Atom)
kit pengesan daging babi (dalam makanan)
